Sabtu, 25 Februari 2012

NIAT



(put flowers in your guns)

Besar
ingin
aku
jadi
pahlawan.

Tapi,
selalu saja aku bangun kesiangan
DOR!
Satu kepala pecah.
Dan,
berjuta kata
b       r        a         b           r          a
    e        h        m        u          b         n
dari dalamnya!
Malang, 1999

SAJAK KASMARAN


Untuk malam ini saja
Ijinkan
Aku menjadi Tuhanmu
Agar bisa segera aku menahbiskanmu menjadi nabi yang menyampaikan risalah keselamatan itu
Karena memang sesungguhnya
Akulah kebenaran
Dan, kaulah cinta itu
Hingga tiba masanya
Anak-anak kita kelak
Dapat menjadi abadi dalam sorga kebijaksanaanNya
Tanpa harus menjadi dewa atau binatang
Malang, 2001

Jumat, 24 Februari 2012

SAJAK PENGKHIANATAN



Satu lagi,

seorang nabi mati terbunuh dan seribuduaratusdelapan penghkianat terlahirkan.

Wahai, dunia, berbahagialah! Sebab kau akan kian semarak dan berbunga-bunga.

[hal ini mengenangkanku pada naskah drama tahun kemerdekaan yang pernah kita pentaskan di gelanggang kesetiaan bersama anak-anak pemberontakan waktu itu]

-- Engkau juga, Brutus ?!

-- Ya! Matilah kau, Caesar !

[tigapuluhtiga tusukan pedang ketulusan memaksa raga meregang nyawa, melayang tanpa pembelaan diri yang dapat dipastikan, lalu menjelang-jelang ajal, terkapar]

-- yang aku ingin katakan adalah : rasa cintaku pada caesar adalah sama dengan rasa cintanya padaku, penentangan inilah jawabanku atas rasa cintaku pada nasib komunitas negeri ini! Tolong, katakan padaku, manakah yang terbaik : Caesar hidup dan kalian semua akan mati sebagai budak ataukah Caesar mati dan kalian semua akan tetap hidup merdeka?

[kemudian manakah yang lebih sering menjadi rahasia : dusta yang di ulang-ulang ataukah kebenaran yang selalu disembunyikan?]

Satu lagi,

sebuah pertanyaan tak terjawabkan dan seribuduaratus kosakata telah tercipta

- ferre

LEGENDA CINTA




1.
Lhaksmi, kaulah bidadari terakhir di muka bumi ini
Yang dilahirkan hanya untuk menjadi kekasihku
Seperti  api yang mematangkan tanpa harus menghanguskan
Seperti  air yang mengaliri tanpa harus membanjiri
Seperti bumi yang menumbuhkan tanpa harus menghancurkan
Seperti  udara yang menghidupi tanpa harus membadai
Seperti aku dulu yang sangat mencintaimu
Kekasihku¸ masihkah engkau sahaja?

2.
Bukannya aku sedang ingin meromantis, saat aku bertanya:
Engkaukah perempuan itu
Yang telah mengambil satu tulang rusukku?
Jawab saja dengan anggukan yang dalam
atau katakan iya
Kan ku berikan sekujur tubuhku beserta jiwanya
Asal jangan
Kau tinggalkan aku
Di sorga ini
Sendirian
Lagi

3.
Wahai, jiwa yang tertidur dalam arca
Datang dan tepatilah janji seribu tahun kita
Bagai Whisnu yang bentangkan gendewa asmara Sri Rama
Cepat
Lesat
Tepat tancapkan anak panah di tengah hatimu
Biarkan saja para Batara tersipu
Tatkala melihat kita menarikan khamasutra dari bab yang paling rahasia


- Ferre, Bekasi (2005)

                                                                                                         

Senin, 27 April 2009

CATATAN KECIL BUAT SALANDRA



: Victoria hanya untukmu

Bila kita memang anak-anak jaman kali ini dan saling memilih untuk bersama-sama menjemput masa yang akan datang, mengapa kita masih harus banyak pertimbangan?

Seperti tugu batu yang selalu dikenang meski perlahan harus habis terkikis oleh peradaban.
Percayalah, tradisi atau sejarah tak akan selalu membuat kita terbelenggu oleh letupan-letupan sesaat, karena memang kita punya otak.

Inilah kesaksian nyata yang tak pernah berdusta. Karena Ia adalah inspirasi yang abadi tiap detiknya dalam aliran kejernihan hati yang menuju ke luasnya fikir.
(bukan semata bersebab keyakinan dan cita-cita yang sama belaka, bila kita lantas menuliskan kisah-kisah dan belajar bersama-sama di pojok sebelah kiri itu)
- ferre, Malang, 1999